ABC – Tiga Tantangan Umum Menyusui Yang Dihadapi Ibu Baru

ABC – Tiga Tantangan Umum Menyusui Yang Dihadapi Ibu Baru

Common Issues & Solutions

Share this content:

 


A – Adanya Puting Lecet Dan Nyeri

Bukanlah hal yang tidak umum jika ibu mengalami sedikit nyeri atau sakit selama perjalanan menyusui ibu. Meskipun ibu sudah melakukan perawatan lebih dan melakukan semua yang disarankan, namun puting tetap bisa saja lecet dan menjadi nyeri. Nyeri puting dan puting lecet merupakan hasil dari kulit kering atau gerakan menarik, tapi kemungkinan besar adalah karena masalah pelekatan. Untuk mengurangi kemungkinan nyeri puting, keberhasilan pelekatan saat bayi menyusu adalah hal yang terpenting. Bayi tidak boleh hanya memasukkan ujung puting ke dalam mulutnya, tapi bagian bawah areola juga harus masuk.

Jika ibu mengalami puting lecet atau nyeri, terdapat beberapa hal yang dapat ibu lakukan. Pertama, sangatlah penting untuk tidak membersihkan puting dengan pelembab, sabun, atau alkohol, tapi gunakanlah sedikit ASI atau air minum. Membiarkan puting kering di udara terbuka serta memberikan sedikit krim lanolin juga akan sangat membantu. Kami juga sudah menyebutkan pelindung puting yang dapat digunakan menutupi puting dan dapat mengurangi rasa sakitnya. Penggunaan pelindung puting membuat menyusui langsung tetap memungkinkan untuk dilakukan sekaligus sambil membiarkan puting menjadi sembuh. Nyeri puting sebenarnya dapat diatasi, maka ibu perlu meminta bantuan pada konsultan laktasi atau praktisi laktasi lainnya jika puting ibu tidak membaik seperti seharusnya.

Setiap masalah pasti memiliki penyebab, dan penyebab tersebut dapat ditemukan. Ketiga masalah menyusui diatas dapat diatasi. Jika ibu memiliki pertanyaan lanjutan, terdapat banyak sumber informasi yang dapat ibu gunakan.

 


B – Berasumsi Produksi ASI Kurang

Banyak ibu menyusui mengatakan bahwa salah satu tantangan yang paling umum adalah perasaan bahwa mereka tidak memproduksi ASI yang cukup. Padahal kenyataannya, payudara ibu dapat merespon produksinya sesuai kebutuhan bayi. Sering kali, payudara ibu sudah cukup memproduksi ASI untuk bayi lho. Perlu diingat bahwa menyusui menggunakan hukum penawaran dan permintaan atau supply and demand. Hanya saja banyak ibu yang menjadi terlalu khawatir akibat pemikiran tersebut, sehingga mempersulit situasi yang sedang dihadapi. Padahal kenyataannya, kebanyakan ibu hanya khawatir saja sedangkan produksi ASI mereka sudah mencukupi.

Cara terbaik untuk menentukan kecukupan ASI adalah dari jumlah kenaikan berat badan bayi serta apakah bayi terlihat sehat, bahkan ketika payudara tidak pernah terasa penuh. Ibu juga dapat berasumsi bahwa semua baik-baik saja dari jumlah popok basah yang dihasilkan (dengan urin bening tanpa warna) dan jika bayi memiliki ritme buang air besar yang normal. Penting untuk ibu ingat bahwa sangat normal jika payudara kadang terasa kurang penuh atau bahkan kosong, terutama untuk ibu yang baru mulai menyusui. Pada akhirnya ibu tidak bisa melihat langsung jumlah ASI yang diminum bayi dan menilai dari tingkat kepenuhan payudara itu terlalu subyektif.

Jika ibu tetap memiliki kekhawatiran tentang jumlah produksi ASI ibu, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil.

  • Ingatlah bahwa produksi ASI mengikuti hukum permintaan dan penawaran, bukan sebaliknya.
  • Periksalah pelekatan bayi dan pastikanlah bayi meminum cukup ASI untuk menstimulasi produksi ASI yang lebih banyak.
  • Menyusui sesuai permintaan bayi dan mengikuti arahan dari bayi karena bayi lebih mengetahui kapan mereka membutuhkan ASI.
  • Jangan berikan susu formula karena akan membuat bayi merasa kenyang dan mengurangi durasi menyusui.
  • • Cobalah untuk menggunakan pompa ASI ganda diantara sesi menyusui untuk menstimulasi payudara agar memproduksi ASI lebih banyak.
  • • Cobalah untuk santai, rawatlah dan percayalah pada diri ibu sendiri!

 


C – Cari Pelekatan Sempurna

Pelekatan adalah salah salah satu tantangan menyusui yang paling umum untuk ibu menyusui pemula. Walaupun bayi dapat menyusu secara alami dan naluriah tanpa adanya buku panduan, kadang ibu dan bayi membutuhkan bantuan tambahan agar bayi dapat melekat sempurna pada puting. Namun pelekatan akan dapat menjadi lebih mudah dengan dukungan, teknik, dan waktu. Disaat bayi sudah berhasil melekat, menyusui akan menjadi lancar dan mudah. Bahkan sebenarnya dipermudah jika ibu sudah menemukan posisi menyusui yang pas, dan beberapa posisi menyusui sangat baik untuk membantu bayi melekat sempurna.

Faktanya, salah satu artikel kami menyebutkan bahwa posisi cross-cradle adalah salah satu posisi menyusui yang pas untuk bayi yang baru belajar menyusu. Rahasia dari pelekatan yang baik adalah sang bayi tidak hanya melekat pada ujung puting. Salah satu tanda pelekatan yang baik adalah mulut bayi menutup setidaknya beberapa centimeter dari bagian bawah areola (kulit yang berwarna lebih gelap sekitar puting) serta sedikit pada bagian atas areola. Pelekatan ini disebut dengan pelekatan asimetris, karena puting ibu jika dilihat dari samping akan terlihat asimetris, dan lidah bayi harus sedalam mungkin pada payudara ibu. Berikut adalah sebuah gambar dari Best Beginnings yang sangat baik dalam menjelaskan cara kerja pelekatan pada puting.

Menyusui bayi tidak seharusnya menyakitkan, tapi akan menjadi tidak nyaman jika bayi tidak berhasil melekat dengan sempurna. Seandainya ibu dalam kesakitan saat menyusui, itu adalah pertanda bahwa bayi tidak melekat dengan sempurna. Namun janganlah lupa bahwa ibu dapat menggunakan nipple shield atau pelindung puting sementara waktu ketika puting ibu terasa nyeri saat disentuh dan ibu bersama bayi sedang menyempurnakan teknik pelekatan. Pelindung puting dapat membantu puting yang nyeri sekaligus membantu bayi dalam mengembangkan kebiasaan pelekatan yang lebih baik. Jika ibu tetap memiliki kesulitan, hubungi bidan, konsultan laktasi, atau praktisi kesehatan.

Apakah ibu mengalami salah satu dari tantangan menyusui diatas? Coba ceritakan pengalaman ibu sehingga para ibu menyusui pemula dapat belajar dari pengalaman ibu. Yuk ceritakan ke kami di Facebook Page Medela Indonesia!