Jika ibu sadari, menyusui adalah sebuah proses yang luar biasa! Sebagai pembuka, menyusui adalah satu-satunya cara untuk memberikan bayi sebuah perpaduan kaya nutrisi dan peningkat kekebalan tubuh yang memberikan manfaat positif untuk kehidupan bayi. Bahkan proses menyusui itu menakjubkan, contohnya apakah ibu tahu bahwa payudara Anda memiliki kemampuan merespon kebutuhan bayi akan ASI? Artinya, payudara ibu akan selalu memproduksi ASI secara cukup, dimana hal ini berkebalikan dengan beberapa mitos tentang menyusui yang masih beredar.
Tubuh manusia merupakan hal yang rumit, sehingga tidak semua perempuan merasakan pengalaman menyusui yang sama. Beberapa perempuan bahkan mengalami tantangan dalam menyusui. Salah satunya adalah perasaan bahwa payudara yang kurang memproduksi ASI. Terdapat beberapa hal yang secara fakta dapat mempengaruhi produksi ASI, seperti stress dan kondisi medis, jadi ibu sering kali sebenarnya mengkhawatirkan masalah yang tidak ada. Dengan kata lain, para ibu sering khawatir bahwa produsi ASI-nya sedikit, padahal sebenarnya tidak.
Mungkin dapat menenangkan jika ibu selalu ingat bahwa produksi ASI adalah tentang konsep penawaran dan permintaan, atau biasa dikenal supply and demand. Walaupun payudara tidak terasa cukup penuh bagi ibu, jumlah ASI yang ibu produksi seharusnya tidak menjadi masalah selama berat badan bayi dapat cukup meningkat hanya melalui konsumsi ASI saja. Ibu juga perlu ingat bahwa sangat normal jika payudara ibu terasa tidak penuh atau bahkan kosong disaat 6-12 minggu pertama menyusui. Hal ini merupakan salah satu cara alami tubuh menyesuaikan kondisinya pada saat-saat awal menyusui.
Jika ibu memiliki kekhawatiran tentang jumlah ASI yang mungkin kurang, berikut adalah beberapa langkah tambahan yang dapat ibu ambil.
Pahamilah Ritme Siklus Penawaran dan Permintaan ASI pada Tubuh Ibu
Sebelum Anda mulai khawatir tentang kekurangan produksi ASI hanya berdasarkan pada kepenuhan atau isi ASI pada payudara, cobalah untuk membaca sejenak mengenai siklus penawaran dan permintaan yang bisa mempengaruhi produksi ASI.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah ASI yang terproduksi, termasuk seberapa sering bayi Anda menyusu, tingkat stress ibu, dan pengobatan yang mungkin sedang ibu jalani. Pastikan Ibu sudah berbicara dengan dokter Anda tentang keamanan obat untuk ibu menyusui sebelum memulai obat yang diresepkan. Situs About Kids bisa menjadi referensi ibu, yakni dengan membaca daftar obat-obatan yang mereka tulis dengan lengkap.
Cara Mengetahui Jika Bayi Sudah Mendapatkan ASI yang Cukup
Walaupun payudara ibu tidak terasa penuh, kemungkinan besar bayi ibu tetap mendapatkan ASI yang ia butuhkan. Selama bayi membuang air kecil (dengan warna urin yang bening) dan membuang air besar dengan ritme normal serta rutin, besar kemungkinannya bahwa jumlah ASI yang ibu produksi sudah sangat baik (terlepas dari rasa penuh pada payudara).
Perhatikan juga respon bayi pada saat menyusui: apakah bayi melakukan gerakan meneguk dan menelan? Apakah bayi tenang dan senang setelah menyusu? Hal-hal tersebut adalah tanda yang baik, bahwa bayi telah mendapatkan ASI yang cukup. Jika ibu tetap memiliki kekhawatiran, cek apakah berat badan bayi berhasil naik. Cara ini sebenarnya adalah yang terbaik untuk mengetahui kecukupan jumlah ASI yang bayi konsumsi. Penting juga untuk diketahui bahwa bayi akan kehilangan 10% dari berat badannya setelah lahir, dan biasanya membutuhkan sekitar 2 minggu untuk mendapatkannya kembali. Maka ibu tidak perlu khawatir jika hal ini terjadi.
Cara Meningkatkan Produksi ASI
Terdapat beberapa cara untuk menaikkan produksi ASI, jika bayi tidak membuang air kecil dan air besar secara normal, atau ibu mulai melihat adanya tanda-tanda lain akan kurangnya konsumsi ASI.
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat ibu coba untuk meningkatkan produksi ASI:
- Cek kembali pelekatan bayi: Jika bayi tidak berhasil melekat dengan sempurna pada puting, ia sangat mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup. Ditambah lagi, hal itu mungkin membuat tidak berhasilnya stimulasi pada payudara untuk memproduksi ASI yang cukup.
- Susui bayi berdasarkan permintaan: Ibu perlu menghindari pembuatan jadwal yang kaku untuk menyusui. Ingatlah bahwa tidak mungkin bayi menjadi seakan-akan terlalu dimanja jika ibu menyusui terlalu sering. Memberikan ASI disaat bayi memintanya justru sering kali dapat meningkatkan produksi ASI. Selain itu beberapa ibu juga memiliki daya tampung ASI yang lebih sedikit, hal ini membuat ibu harus lebih sering mengkosongkan payudara untuk memicu produksi ASI.
- Hindari pemberian susu formula serta empeng. Beberapa ibu memberikan ASI diselingi dengan susu formula, atau juga memberikan empeng disaat bayi rewel, namun kedua hal tersebut bisa menjadi masalah jika produksi ASI ibu sedikit. Bantulah bayi untuk fokus mendapatkan semua nutrisinya melalui ASI. Hal itu akan membuat payudara mendeteksi untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi.
- Cobalah menggunakan pompa ASI ganda diantara sesi menyusui. Berdasarkan hasil riset, memompa kedua payudara disaat yang bersamaan dapat meningkatkan produksi ASI hingga 18%.
- Sayangilah diri ibu: Kesehatan dan kebahagiaan ibu adalah bagian yang penting dalam produksi ASI. Maka pastikanlah ibu mengurangi stres, mendapatkan jumlah tidur yang cukup, makan yang baik, dan minum air yang banyak.
Jika payudara ibu tidak terasa penuh, sering kali hal ini bukan suatu tanda kurangnya produksi ASI. Untuk kebanyakan masalah jumlah produksi ASI, jawabannya adalah: menyusui lebih banyak lagi. Lanjutkan menyusui, memompa ASI, dan kedua hal itu akan terus menstimulasi tubuh ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
Apakah Anda salah satu ibu menyusui yang mengalami masalah kurang produksi ASI? Saran apa yang mungkin ibu berikan? Yuk ceritakan ke kami via Facebook Medela Indonesia!