Apabila Bunda mendengar buah hati mengisap dan menelan air susu ibu (ASI) secara teratur. Kalau bayi tampak tenang atau justru tertidur usai menyusu. Maka, Bunda tak perlu waswas lantaran tanda-tanda di atas menunjukkan si kecil telah menerima cukup ASI.
Tapi jika masih merasa tidak yakin, berarti Bunda mungkin perlu mengetahui tanda-tandanya lebih mendalam. Demikian juga sebaliknya: Bunda perlu tahu tanda-tanda bayi yang merasa kurang cukup menerima ASI.
Pertama, tanda-tanda bayi telah menerima cukup ASI:
Tampak tenang
Jika bayi merasa cukup menerima asupan ASI, suasana batinnya tenang. Suasana itu akan tampak pada raut wajah yang tak gelisah, tidak rewel dan mungkin saja tertidur nyenyak.
Bertambahnya berat badan
Kecukupan ASI ditandai dengan bertambahnya berat badan bayi. Namun tanda ini tidak berlaku pada seminggu pertama usia bayi. Musababnya, pada masa itu, bayi akan mengalami penurunan berat badan dan hal ini bukan kelainan.
Bayi yang diberi ASI akan menurun tujuh sampai sepuluh persen dari berat badan saat lahir. Sementara bayi penerima susu formula, akan menurun lima persen.
Contohnya: jika si kecil lahir dengan berat tiga kilogram dan menyusu ASI, penurunannya dapat mencapai 2,7 kilogram pada pekan pertama.
Apabila buah hati menerima ASI yang cukup, beratnya bakal bertambah pada minggu kedua dan ketiga. Oleh karena itu, perkembangan berat si kecil perlu dipantau secara rutin dengan mengunjungi Posyandu atau klinik terdekat.
Buang air dengan teratur
Secara normal, bayi di bawah 5 hari perlu diganti popoknya hingga 6 kali setiap hari. Apabila menerima cukup ASI dan si kecil telah berusia lebih dari 5 hari, maka popoknya perlu diganti 6 sampai 8 kali sehari.
Tanda bayi yang cukup menerima ASI, popoknya tampak basah setiap diganti. Air seninya jernih atau kuning.
Dalam hari-hari pertama sejak kelahiran, kotoran dari duburnya berwarna gelap dan lengkap. Pada hari-hari berikutnya, jika bayi menerima cukup ASI, kotorannya berwarna kuning cerah.
Kedua, tanda bayi kurang ASI.
Jika si kecil kekurangan ASI, ia dapat mengalami dehidrasi dan gangguan pertumbuhan. Sementara tanda-tanda bayi kekurangan ASI adalah sebagai berikut:
- Tampak tidak puas dan rewel walau telah menyusu lebih dari satu jam.
- Tidak terlihat meneguk ASI.
- Tidak mengalami penambahan berat badan setelah melewati usia seminggu. Jika bayi terus mengalami penurunan berat badan, dianjurkan untuk dibawa ke dokter.
- Tinjanya berwarna gelap setelah berusia lima hari.
- Mulut dan mata terlihat kering.
- Popok diganti kurang dari enam kali per hari dan tampak kering setiap diganti.
- Air seni berwarna kuning tua seperti jus apel.
Di samping memperhatikan tanda pada buah hati, Bunda dapat memperhatikan payudara usai menyusui. Yaitu, payudara terasa agak enteng setelah memberikan ASI.
Nah, setelah mengetahui tanda-tanda di atas, perhatikan hal-hal yang mesti diperhatikan berikut ini saat menyusui demi memastikan si kecil menerima cukup ASI.
- Rasakan sentuhan mulut bayi saat menyusui dan pastikan mulutnya menyedot puting susu dengan benar.
- Perhatikan lidah bayi. Gangguan pada lidah bayi, seperti tongue-tie, dapat membuatnya sukar menerima ASI.
- Periksa payudara Bunda setelah menyusui. Jika terasa lebih kosong, bayi telah menyusu dengan baik.
- Perhatikan raut si kecil, apakah tenang atau justru gelisah.
- Perhatikan warna kulitnya. Kalau menjadi lebih kuning setelah minggu pertama kelahirannya, segera bawa ke dokter.
Adapun jika Bunda pernah merasakan puting lecet, nyeri, atau terasa seperti digigit saat menyusui, itu bisa jadi pertanda mulut bayi tidak melekat dengan baik pada payudara. Oleh karena itu, Bunda disarakan juga berkonsultasi ke dokter atau ahli laktasi demi memastikan penerimaan ASI yang cukup bagi si buah hati. Selamat mencoba, Bund.